MAKALAH
TENTANG KONFLIK
DISUSUN OLEH : KRISTINA YONDA NIA
NIM : 17170003
FAKULTAS : FIKES
PRODI : D-3 FISIOTERAPI
BAB
1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Konflik
merupakan kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih menganggap ada
perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber dan tindakan salahsatu
pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal membuat tujuan pihak
lain kurang berhasil. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami
konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya
akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik
merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat
pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok
masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan
integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol
akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat
menciptakan konflik.
B.RUMUSAN MASALAH
1.) Menurut
saudara perlukah konflik didalam penyelesaian tugas kelompok saudara berikkan
alasannya?
2.) Berikan
contoh konflik yang pernah saudara alami dalam kerja kelompok,kehidupan
keluarga,dan kehidupan sosial?
3.) Bagaimana
upaya yang selama ini saudara lakukan dalam menyelesaikan konflik tersebut?
4.) Apakah
dampak buruk konflik yang pernah saudara alami?
5.) Apabila
dalam kehidupan dikampus atau dikeluarga saudara melihat ada konflik dan
saudara berusaha menjadi penengah. Upaya apa yang akan saudara lakukan untuk
mengelola konflik tersebut?
C.TUJUAN
1. Mengetahui
perlukah konflik didalam penyelesaian tugas kelompok?
2. Mengetahui
contoh konflik yang pernah saudara alami dalam kerja kelompok,kehidupan
keluarga, dan kehidupan sosial?
3. Mengetahui
upaya saudara dalam menyelesaikan
konflik?
4. Mengetahui
dampak buruk konflik yang saudara alami?
5. Mengetahui
upaya untuk menyadi penengah dalam sebuah konflik?
BAB II
PEMBAHASAN
A.PERLU ATAU TIDAK KONFLIK DALAM
KELOMPOK
Perlu karena dengan adanya konflik dalam kelompok kita akan
menemukan hasil yang baik karena dengan adanya konflik pasti akan ada perdebatan
yang mendukung terjadinya perubahan pendapat seperti yang tadinya ada yang
kurang benar lalu terjadilah konflik setelah konflik terjadi maka kita akan
mendapatkan hasil akhir yang sesuai.
B.KONFLIK DALAM KERJA
KELOMPOK,KEHIDUPAN KELUARGA, DAN KEHIDUPAN SOSIAL
Ø
Kerja
kelompok
dalam
kerja kelompok saya sering mengalami perbedaan pendapat, misalnya : dalam
berkelompok saya berpendapat A sedangkan
teman saya berpendapat B.
Ø Kehidupan keluarga
dalam
kehidupan keluarga saya sering mengalami kecemburuan terhadap saudara saya,
misalnya : saya cemburu jika saudara saya diberi uang jajan yang lebih banyak
dari saya.
Ø Kehidupan
sosial
Dalam
kehidupan sosial saya pernah mengalami perbedaan kepentingan dalam
berorganisasi misalnya : ketika ada rapat pertemuan membahas tentang materi
pramuka tetapi teman saya tidak datang sedangkan ketika rapat tentang
pembentukan panitia kemah ia selalu datang kejadin ini membuktikan bahwa teman
saya hanya ingin datang jika ada kegiatan yang bersifat senang-senang saja dan
ketika rapat biasa dia tidak menghiraukan rapat itu padahal rapat biasa itu
lebih penting untuk pembentukan panitia.
C.UPAYA
DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK
penyelesaian
konflik adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan atau
menghilangkan konflik dengan cara mencari kesepakatan antara pihak-pihak yang
terlibat dalam konflik. Penyelesaian konflik diperlukan untuk mencegah :
(1) semakin mendalamnya konflik, yang berarti
semakin tajamnya perbedaan antara pihak-pihak yang berkonflik.
(2) semakin meluasnya konflik, yang
berarti semakin banyaknya jumlah peserta masing-masing pihak yang berkonflik
yang berakibat konflik semakin mendalam dan meluas, bahkan menimbulkan
disintergrasi masyarakat yang dapat menghasilkan dua kelompok masyarakat yang
terpisah dan bermusuhan. Ada dua cara penyelesaian konflik yaitu :
1. Secara persuasif, yaitu menggunakan
perundingan dan musyawarah untuk mecari titik temu antara pihak-pihak yang
berkonflik. Pihak-pihak yang berkonflik melakukan perundingan, baik antara
mereka saja maupun manggunakan pihak ketiga yang bertindak sebagai mediator
atau juru damai.
2. Secara koersif, yaitu menggunakan
kekerasan fisik atau ancaman kekerasan fisik untuk menghilangkan perbedaan
pendapat antara pihak-pihak yang terlibat konflik.
Upaya yang saya lakukan yang
pertama saya intropeksi diri selanjutnya saya cari tau dalang dari konflik
tersebut selanjutnya cari cara penyelesaian selanjutnya selesaikan dengan
kepala dingin.
D.DAMPAK BURUK KONFLIK
Ø
Terjadinya permusuhan
Ø
Perubahan keperibadian/sikap dari individu
Ø
Munculnya dominasi kelompok pemenang
atas kelompok yang kalah
E.UPAYA UNTUK MENJADI PENENGAH
Yang pertama bersikap
netral kepada kedua belah pihak yang berseteru jika ingin bersikap netral anda
harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi selanjutnya bersikap dewasa
selanjutnya anda harus pintar menganalisis karena dengan begitu kita tidak akan
menuduh sembarangan tanpa adanya bukti selanjutnya bersikap bijak, bijaknya
seseorang tidak dapat ditentukan oleh seorang diri melainkan masyarakat yang menilai
itulah mengapa tidak semua orang bisa menjadi penengah selanjutnya berkepala
dingin dan harus tenang.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Konflik dilatar belakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan
situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang
tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat
lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu
sendiri. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan integrasi berjalan
sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan
integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari karena tidak selalu negatif
akibatnya. Berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan
ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun bagi organisasi.
B. SARAN
Janganlah sering membuat
masalah-masalah yang akan menimbulkan konflik. Dan jika kamu ingin
menyelesaikan sebuah konflik maka selesaikanlah dengan cara yang positif
seperti, cara kompetisi, akomodasi, sharing, kolaborasi dan penghindaran.
Karena itu semua merupakan cara selain dapat menyelesaikan konflik juga berdampak
positif bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar